BOJONEGORO — Menjelang akhir tahun, ketika harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah cepat untuk menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Melalui Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro, digelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama dua hari, Senin hingga Selasa (3–4 November 2025) di halaman Kantor Bakorwil Bojonegoro.
Kegiatan ini langsung diserbu warga. Sejak pagi, antrean panjang tampak di area stand beras, minyak goreng, hingga telur ayam. Tak sedikit warga yang datang membawa karung atau tas besar untuk memborong bahan pangan dengan harga miring.
“Melalui Gerakan Pangan Murah ini, kami ingin memastikan harga pangan tetap stabil dan terjangkau, terutama menjelang akhir tahun di mana kebutuhan masyarakat meningkat,” ujar Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo, usai meninjau lokasi, Selasa (4/11/2025).
Dalam Gerakan Pangan Murah ini, berbagai kebutuhan pokok dijual di bawah harga pasar, seperti, beras, telur ayam ras, minyak goreng kemasan, sayur mayur segar, hingga buah-buahan lokal berkualitas.
Tak hanya murah, kualitas barang pun terjamin. Semua bahan pangan disuplai oleh Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, dan pelaku usaha lokal Bojonegoro yang turut mendukung program ini.
“Dengan harga yang lebih terjangkau, masyarakat bisa berhemat tanpa harus mengurangi kebutuhan pokok. Ini juga membantu pemerintah menekan potensi lonjakan inflasi daerah,” tambah Agung.
Program ini merupakan hasil kolaborasi lintas instansi, mulai dari Bakorwil Bojonegoro, Bulog, hingga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Selain membantu masyarakat, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat ketahanan pangan regional di wilayah barat Jawa Timur.
Antusiasme warga menjadi bukti nyata bahwa Gerakan Pangan Murah sangat dibutuhkan. Harga bahan pokok yang lebih rendah dari pasaran membuat kegiatan ini selalu ramai diserbu pembeli.
“Saya bisa beli beras dan minyak goreng lebih murah dari biasanya. Lumayan buat stok akhir tahun,” ujar Sri Wahyuni, warga Kelurahan Sumbang, yang ikut antre sejak pagi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan, kegiatan seperti ini akan terus digelar secara berkala di berbagai daerah.
Tujuannya bukan hanya menekan harga, tapi juga menjaga stabilitas pasokan pangan agar masyarakat tetap tenang menghadapi fluktuasi harga menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, Bojonegoro menjadi salah satu daerah yang berhasil menunjukkan sinergi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah. (er)






