TNI/POLRI

Waspada Krisis Moral, Kodim Bojonegoro Galang Warga Perkuat Ideologi Bangsa

aksesadim01
4778
×

Waspada Krisis Moral, Kodim Bojonegoro Galang Warga Perkuat Ideologi Bangsa

Sebarkan artikel ini
D619202c ef3d 4989 a5c0 05387a7742ca

BOJONEGORO — Dalam upaya memperkokoh ketahanan nasional dan membangkitkan kembali semangat cinta tanah air di tengah derasnya arus globalisasi, Kodim 0813 Bojonegoro menggelar Pembinaan Falsafah Hidup Berbangsa dan Bernegara Tahun 2025 di Gedung Ahmad Yani, Makodim Bojonegoro, Kamis (16/10/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Karakter Bangsa di Era Globalisasi Melalui Pembinaan Falsafah”, dan diikuti berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, mahasiswa, hingga organisasi kemasyarakatan di Bojonegoro.

Koordinator kegiatan, Kapten Inf Surahmat, menegaskan bahwa pembinaan falsafah hidup ini bukan hanya forum diskusi, melainkan wadah nyata untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya ideologi bangsa dalam menjaga keutuhan dan persatuan nasional.

“Sebagai bagian dari komponen bangsa, kita semua punya tanggung jawab moral untuk menjaga nilai-nilai luhur warisan para pendiri bangsa. Melalui pembinaan ini, kami ingin menggugah kembali semangat cinta tanah air dan kesadaran untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.

Kapten Surahmat, yang juga menjabat sebagai Pjs. Pasiter Kodim 0813 Bojonegoro, menambahkan bahwa falsafah hidup berbangsa bukan sekadar konsep teoritis, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Dedy Dwi Wijayanto, S.T., dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kasdim Mayor Inf Marwoko Suwandono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis Komando Atas TNI AD untuk memperkuat hubungan antara prajurit dan masyarakat.

“Tujuannya agar terwujud hubungan harmonis antara TNI AD dan masyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang aman, tenteram, serta memperkuat pemahaman tentang Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

Dandim juga menyoroti pentingnya fungsi teritorial sebagai center of gravity pertahanan negara. Selain menjaga kedaulatan, fungsi ini juga berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“TNI bukan hanya alat pertahanan negara, tapi juga penggerak semangat kebangsaan. Kami hadir untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman terhadap keutuhan negara,” tambahnya.

Dalam era globalisasi dan digitalisasi, Dandim menilai tantangan ideologi bangsa semakin kompleks. Penyebaran paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila bisa terjadi dengan cepat melalui media sosial dan ruang digital.

Oleh karena itu, pembinaan ini juga diarahkan untuk memperkuat filter ideologis masyarakat, agar tidak mudah terpengaruh oleh arus informasi yang menyesatkan.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dasar negara, memperkuat kesamaan persepsi tentang Bhinneka Tunggal Ika, serta memperkuat partisipasi aktif dalam menjaga keutuhan NKRI,” jelasnya.

Dalam sesi pembinaan, para narasumber dari TNI memaparkan sejumlah materi penting, antara lain, Penguatan toleransi antarumat beragama, Pembentukan jaring mitra karib untuk memperluas peran sosial TNI di masyarakat, dan Pembinaan berkelanjutan bagi mitra karib yang telah terbentuk.

Materi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan semangat nasionalisme, gotong royong, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Bojonegoro.

“Kami ingin membangun karakter bangsa yang kuat, tangguh, dan berakhlak. Bukan hanya di bibir, tapi diwujudkan lewat aksi dan perilaku,” ujar salah satu pemateri dari Kodim.

Melalui kegiatan pembinaan falsafah hidup ini, Kodim 0813 Bojonegoro bertekad untuk terus menyalakan api nasionalisme di tengah masyarakat.

Di era serba digital yang penuh distraksi, nilai-nilai Pancasila, gotong royong, dan cinta tanah air menjadi benteng moral yang harus terus dijaga.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk mempererat sinergi antara TNI dan rakyat, agar semangat kebangsaan tetap kokoh di tengah tantangan zaman.

“Dengan pembinaan seperti ini, kami yakin karakter bangsa Indonesia akan tetap kuat, berdaulat, dan berkepribadian,” pungkas Letkol Dedy Dwi Wijayanto. (Er)