BOJONEGORO – Menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tak mau kecolongan. Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemkab menyiapkan sederet langkah strategis demi menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok sekaligus memastikan ketersediaan barang di pasaran tetap aman.
Langkah ini dibahas dalam rapat koordinasi TPID yang digelar di Ruang Setyowati lantai 2 Gedung Pemkab Bojonegoro, Selasa (4/10/2025).
Hadir dalam rapat tersebut jajaran dari Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, BUMD, hingga pihak swasta yang turut bersinergi menjaga stabilitas ekonomi jelang akhir tahun.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menegaskan pentingnya kerja sama lintas instansi untuk mencegah lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang Nataru.
“Jangan sampai ada kelangkaan atau kenaikan harga yang memberatkan masyarakat. Semua pihak harus aktif berkoordinasi, baik secara lisan maupun tertulis, agar stok dan distribusi barang tetap terkendali,” ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bojonegoro, Sukaemi, menuturkan sejumlah langkah antisipatif telah disiapkan. Di antaranya, memperkuat koordinasi dengan Pertamina, distributor bahan pokok, hingga pelaku usaha untuk menjamin kelancaran pasokan di lapangan.
Selain itu, Pemkab juga akan menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) secara masif melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) serta Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro.
Kegiatan OPM ini akan berlangsung di berbagai desa dan kecamatan, dengan jadwal yang disusun agar pelaksanaannya tidak tumpang tindih.
Fokus utama operasi pasar ini meliputi komoditas yang sering menjadi pemicu inflasi, seperti beras, telur ayam ras, dan minyak goreng.
TPID juga akan memperketat pengawasan harga di pasar tradisional maupun modern. Jika ditemukan praktik jual-beli yang melebihi batas wajar atau spekulasi harga, pemerintah tidak akan segan memberikan teguran hingga mencabut izin usaha bagi pelaku nakal.
Langkah berikutnya, Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama dengan BUMN Pangan, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Kolaborasi ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok komoditas strategis serta memperlancar distribusi bahan pangan ke seluruh wilayah.
“Dengan koordinasi yang kuat dan langkah terukur ini, kami ingin memastikan masyarakat Bojonegoro bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang tanpa harus khawatir harga kebutuhan pokok melonjak,” pungkas Sukaemi. (er)






