Infotaiment

Berikut Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Bojonegoro Sekarang

masbam990
4751
×

Berikut Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Bojonegoro Sekarang

Sebarkan artikel ini
1762270030307 copy 1280x838
BOJONEGORO — Angin segar berembus untuk para petani Bojonegoro. Pemerintah resmi menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2025. Kebijakan ini sontak disambut gembira oleh para petani yang selama ini mengeluhkan mahalnya biaya produksi pertanian.
Penurunan harga ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendorong produktivitas hasil pertanian Bojonegoro, yang selama ini menjadi salah satu lumbung pangan penting di Jawa Timur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zainal Fanani, menilai kebijakan tersebut sebagai langkah positif pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian, terutama menjelang musim tanam.
“Dengan turunnya harga pupuk, kesejahteraan petani di Bojonegoro diharapkan meningkat. Kami himbau petani segera menebus pupuk karena biayanya kini semakin terjangkau. Pemupukan yang tepat waktu akan berdampak langsung pada peningkatan produksi,” ujar Zainal, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, percepatan penebusan pupuk tak hanya menguntungkan petani, tapi juga membantu Pemkab dalam memetakan stok pupuk antar wilayah. Dengan data cepat, pemerintah dapat segera melakukan realokasi stok dari kecamatan yang kelebihan ke wilayah yang kekurangan pupuk.
“Data penebusan yang cepat membuat kami bisa bergerak lebih efisien dalam distribusi pupuk,” jelasnya.
Zainal juga menegaskan bahwa penurunan HET pupuk harus diikuti dengan penyesuaian biaya distribusi di seluruh lini penyaluran hingga ke tingkat kios.
“Kalau biaya distribusi tidak ikut turun, kami akan ambil langkah tegas sampai di tingkat kios (lini 4). Harga jual di lapangan wajib sesuai HET,” tegasnya.
Ia mengingatkan para kios penyalur agar tidak bermain harga. Bila ditemukan ada penyelewengan atau pupuk dijual di atas HET, masyarakat diminta melapor langsung ke DKPP Bojonegoro.
“Kami tidak segan menindak tegas kios yang melanggar aturan,” tegas Zainal.
Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025, tentang perubahan atas Kepmentan Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025.
Pada tahun 2024, alokasi pupuk di Bojonegoro cukup besar dengan tingkat serapan tinggi, Urea: Alokasi 62.239 ton, terserap 60.178 ton. NPK: Alokasi 46.674 ton, terserap 45.526 ton. Organik: Alokasi 16.141 ton, terserap 6.102 ton.
Sementara untuk tahun 2025, alokasi Urea mencapai 61.000 ton, yang dinilai aman untuk memenuhi kebutuhan musim tanam mendatang.
“Stok pupuk tahun ini aman. Kami imbau petani segera menebus pupuk agar proses tanam tidak tertunda,” pungkas Zainal.
Dengan turunnya harga pupuk bersubsidi ini, para petani Bojonegoro optimistis bisa menekan biaya tanam, mempercepat masa produksi, dan meningkatkan hasil panen.
Pemerintah berharap langkah ini menjadi titik awal bagi kebangkitan sektor pertanian Bojonegoro menuju kemandirian pangan yang lebih kuat.
Berikut daftar Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi 2025 perkilo, Urea Rp 1.800, NPK Rp 1.840, NPK Kakao Rp 2.640, ZA Rp 1.360, Organik Rp 640. (er)