Infotaiment

100 ASN Bojonegoro Ditempa Jadi Prajurit Digital, Bupati: Semua Harus Siap Hadapi Era SPBE

masbam990
5485
×

100 ASN Bojonegoro Ditempa Jadi Prajurit Digital, Bupati: Semua Harus Siap Hadapi Era SPBE

Sebarkan artikel ini
1762164837196 copy 1280x842

BOJONEGORO Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat langkah menuju transformasi digital pemerintahan. Melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP), Pemkab menggelar dua pelatihan strategis, yaitu Pelatihan Pengelolaan Data Spasial dan Pengisian Geoportal Daerah, serta Pelatihan Manajemen Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Bonero Bojonegoro ini diikuti lebih dari 100 Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan diselenggarakan selama lima hari, mulai 3 hingga 7 November 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini yang dinilainya sebagai langkah nyata mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan daerah.

“Teknologi berkembang sangat cepat. Pemerintah harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan layanan digital yang cepat dan akurat. SPBE adalah fondasi penting untuk mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan transparan,” ujar Bupati, Senin (3/11/2025).

Pelatihan Pengelolaan Data Spasial bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis ASN dalam mengelola data spasial sektoral. Setiap OPD diharapkan mampu menghasilkan minimal satu set data spasial yang bisa diunggah ke Geoportal Kabupaten Bojonegoro, sekaligus berkomitmen memperbarui data secara berkala.

Sementara itu, Pelatihan Manajemen SPBE fokus pada penguatan kompetensi digital ASN agar memahami pentingnya integrasi satu data antara pemerintah pusat dan daerah. Peserta juga diminta menyusun rencana aksi penerapan SPBE sesuai kebutuhan instansi masing-masing.

Untuk memperkuat substansi pelatihan, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Materi yang diberikan mencakup, Pengantar Sistem Informasi Geografis, Manajemen Data Sektoral, Transformasi Digital Berbasis Data, Manajemen Risiko dan Perubahan, serta Praktik Terbaik Implementasi SPBE.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan bahwa hasil dari pelatihan ini harus menjadi pondasi nyata dalam peningkatan kualitas layanan publik di era digital.

“Semua informasi kini berbasis digital. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, pemerintah dapat mengambil keputusan lebih cepat, tepat, dan berpihak pada masyarakat,” pungkasnya.

Melalui pelatihan ini, Pemkab Bojonegoro berharap setiap ASN menjadi garda terdepan transformasi digital, sekaligus memastikan layanan publik semakin efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (Pro/er)